Breaking News
- Yaman Ingatkan Warga Israel: Kembalilah ke Negara Asal Anda
- Tiga Maskapai Akan Layani Penerbangan Haji 2025
- Universitas Brawijaya Malang Deklarasikan Perang terhadap Judol dan Pinjol Ilegal
- Total Delapan Bayi di Gaza Meninggal Karena Kedinginan
- 264 Imigran Rohingya Kembali Mendarat di Aceh
- Sejarah Kelam David Ben-Gurion: Zionisme, Penjajahan, dan Penderitaan Palestina
- Serangan Israel Hancurkan Hampir 1.000 Masjid di Gaza
- Zionisme: Sejarah Gerakan dan Dampaknya
- Aplikasi NN Apps Dekatkan Anak Muda dengan Al-Qur?an
- 10 Fakta Penting Tentang Konflik Palestina yang Jarang Diketahui
Joe Biden: Tiongkok dan Rusia Ingin AS Terjebak di Afghanistan

SuaraJambi.id ? Dalam pidatonya yang merefleksikan warisan kebijakan luar negerinya pada Senin (13/1), Presiden AS Joe Biden membela keputusan untuk menarik pasukan dari Afghanistan, dengan menyatakan bahwa hal itu memungkinkan pemerintahannya untuk fokus pada ?tantangan yang lebih mendesak.? Dilansir dari Khaama Press, Biden menekankan bahwa kekuatan saingan seperti Rusia dan Tiongkok senang melihat AS terjerat di Afghanistan dan berkata, ?Tidak ada yang membuat musuh kita lebih bahagia daripada melihat kita terjebak di sana selama satu dekade lagi.? Ia menegaskan kembali bahwa mengakhiri perang adalah keputusan yang tepat dan menyatakan keyakinannya bahwa sejarah akan memvalidasi pilihannya untuk menarik pasukan AS. Biden mencatat bahwa ia adalah presiden AS pertama dalam dua dekade yang tidak menyerahkan perang Afghanistan kepada penggantinya. Ia juga menyoroti bahwa tujuan misi tersebut, seperti melenyapkan Osama bin Laden, telah tercapai. Baca Juga: Jenderal Israel Terancam Ditangkap karena Perlakukan Warga Palestina Seperti Binatang Menurut Biden, al-Qaeda tidak lagi menjadi ancaman utama di Afghanistan. Menurutnya, tidak ada pembenaran untuk kehadiran militer AS yang signifikan di wilayah tersebut. Ia menepis kekhawatiran bahwa penarikan pasukan akan merugikan aliansi atau memungkinkan kelompok teroris mengancam AS. Partai Republik telah mengkritik penarikan pasukan tersebut, dengan alasan bahwa penarikan pasukan itu merusak kredibilitas AS sebagai sekutu yang dapat diandalkan dan membuat Rusia dan Tiongkok semakin berani. Mereka mengeklaim bahwa penarikan pasukan yang kacau tersebut memberi Putin keyakinan untuk melancarkan invasi ke Ukraina. Namun, Biden membantah klaim tersebut, dengan menegaskan bahwa AS terus menangani ancaman keamanan global secara efektif, seperti yang ditunjukkan dengan terbunuhnya pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri di Kabul pada tahun 2022. [] ? Baca Juga: Presiden Kuba Ikuti Langkah Afsel Bawa Israel ke Mahkamah Internasional Mi?raj News Agency (SuaraJambi.id)
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments