Breaking News
- Yaman Ingatkan Warga Israel: Kembalilah ke Negara Asal Anda
- Tiga Maskapai Akan Layani Penerbangan Haji 2025
- Universitas Brawijaya Malang Deklarasikan Perang terhadap Judol dan Pinjol Ilegal
- Total Delapan Bayi di Gaza Meninggal Karena Kedinginan
- 264 Imigran Rohingya Kembali Mendarat di Aceh
- Sejarah Kelam David Ben-Gurion: Zionisme, Penjajahan, dan Penderitaan Palestina
- Serangan Israel Hancurkan Hampir 1.000 Masjid di Gaza
- Zionisme: Sejarah Gerakan dan Dampaknya
- Aplikasi NN Apps Dekatkan Anak Muda dengan Al-Qur?an
- 10 Fakta Penting Tentang Konflik Palestina yang Jarang Diketahui
PBB Ingatkan Meningkatnya Kekurangan Gizi Anak di Afghanistan

Kabul, SuaraJambi.id ? Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) di Afghanistan telah memperingatkan tentang potensi peningkatan kasus kekurangan gizi anak tahun ini. Dilansir dari Khaama Press, OCHA juga mengatakan, perubahan iklim pada tahun 2025 akan memengaruhi kehidupan ratusan ribu anak di Afghanistan. Dalam laporan yang diterbitkan pada Rabu (15/1), OCHA menyatakan bahwa lebih dari setengah juta anak di Afghanistan akan menghadapi risiko kekurangan gizi tahun ini. PBB menyoroti bahwa perubahan iklim telah memengaruhi kehidupan ratusan ribu anak di Afghanistan, menekankan bahwa fenomena itu membatasi kemampuan orang untuk menyediakan makanan bagi keluarganya. Baca Juga: PBB Desak Perjanjian Gencatan Senjata Gaza Segera Terlaksana Menurut statistik OCHA, sekitar 22,9 juta orang?hampir setengah dari populasi Afghanistan?bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup. Organisasi tersebut mengaitkan kurangnya kemajuan dan upaya pembangunan kembali Afghanistan dengan ekonomi yang tidak stabil, perang selama puluhan tahun, bencana alam, dampak iklim, dan ketidakstabilan politik serta kebijakan yang menindas di negara tersebut. Hal ini menyoroti ketidakmampuan rezim dan pemerintahan yang berkuasa selama beberapa dekade, yang tidak mampu mengatasi masalah-masalah kritis secara efektif, sehingga mengakibatkan krisis yang terus berlangsung dan terus merugikan negara dan rakyatnya. OCHA juga mencatat bahwa pengangguran dan kemiskinan di Afghanistan memengaruhi sekitar 48% populasi negara tersebut. Baca Juga: Trump: Kami Sepakat, Tawanan di Gaza Ingin Segera Bebas Afghanistan tetap menjadi salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim, dengan ribuan jiwa telah terdampak oleh konsekuensinya. Tantangan yang terus berlangsung menyoroti kebutuhan mendesak akan bantuan internasional yang komprehensif untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak dan tujuan pembangunan jangka panjang.[] ? Mi?raj News Agency (SuaraJambi.id) Baca Juga: Pertama Kali Serangan Israel Targetkan Pasukan Keamanan Suriah, Tiga Tewas
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments